Sabtu, 28 Januari 2017

Matrix : Chapter 02 – Matrix di sekolah

Ditulis oleh Reza Saputra
Ke esokan harinya Dera berangkat sekolah dengan penampilan barunya dengan dan menjadi pusat perhatian di sekolah sepanjang ia berjalan menuju kekantin dan menghampiri Reza yang sedang asik makan bakso “boleh gue duduk disini” “duduk aja tapi seengganya lo mesen sesuatu soalnya tukang baksonya gak ngasi kalo lo cuma duduk doang” Reza bicara tanpa menatap Dera “Za” “apa” “lo gak liat apa yang beda dari gue sekarang” “ini Za esnya” ucap pelayan kantin “owh ya makasi mang” Reza meminum esnya “siapa lo” “ini gue Dera” saat Dera bicara bahwa itu dirinya, Reza kaget dan menyemburkan es yang ia minum kewajah Dera “ini lo Der, asli lo beda banget” Dera tersenyum menahan amarah karena semburan Reza “makasi banyak za” “sorry sorry gue kaget, gue lo berubah banget baru juga kemarin gue ngeliat lo” ucap Reza sambil mengelap - elap wajah Dera dengan tisu “sorry Der tadi gue kaget banget, sorry ya gue kira lo gak bakalan berubah sampe kaya gini lo bener – bener beda sekarang” “iya gak papa santai aja za, karena mood gue lagi baik hari ini gimana kalo lo gue traktir apa pun yang lo mau gue yang bayar” “beneran?” “iya” “ok, mang 100 mangkok baksonnya” “apa”.

Sabtu, 21 Januari 2017

Matrix : Chapter 01 - Matrix

Ditulis Oleh : Reza Saputra

Chapter 01 – Matrix
Pagi hari disekolah disekolah disaat Reza sedang bersantai diwarung bakso langganannya seorang wanita menghampirinya dan menutup mata Reza, “siapa nih? jangan iseng dong lagi makan” “ayo tebak siapa” “hem.. siapa?” “ayo coba tebak?” “hem.. ini eni!” wanita itu langsung melepaskan tangan dari mata Reza “ini aku tauh Jessica!” Reza langsung mengabaikan Jesica dan melanjutkan makannya “kamu nyuekin aku ih.. nyebelin” Jessica langsung pergi kekelas dan mengeluhkan sikap Reza kepada temannya “kenapa lo Jes?” “gue kesal sama Reza saat gue ajak bercanda dia malah cuekin gue terus nyamain gue sama cewek lain lagi..”

Minggu, 15 Januari 2017

Matrix : Chapter 00 - Prolog

Ditulis oleh Reza Saputra
    Seperti biasa hujan di malam hari ketika aku latihan suasana dingin yang membekukan hatiku dan hembusan angin yang menghancurkan setiap tulangku, jadi mungkinkah ini yang namanya sakit hati.