Ditulis Oleh : Reza Saputra
“hem.. kok gitu” “iya gue kesel – kesel sama dia” “owh yang sabar aja ya mungkin ada maksud dari sikapnya, ngomong - ngomong lo emang godain Reza yang mana?” “itu yang di kelas 11 – A” “apa?, lo bisa deket sampai segitunya sama anak itu lo hebat, cowok itu tuh dia kaya punya dinding penghalang wanita, dan lo bisa nembusnya, lo hebat” teman - temannya bertepuk tangan karena Jessica berhasil mendekati Reza mendengar hal itu salah seorang wanita kesal mendengarnya dan menghampiri Jessica dengan kesal “eh Jessica gue kasi tau lo Reza tuh punya gue” mendengar hal itu wanita yang lain berkata “eh Anita, Reza kan udah jadi mantan lo dan dia juga udah gak ngangep lo kok, jadi semua cewek bebas dong deketin dia” “diem lo gak usah ikut campur” dan Anita pun berkelahi membuat satu sekolah pun heboh dan berita itu sampai ketelinga Reza “lo enak ya di rebutin sama semua cewek”ucap Dera “apa enaknya orang setiap minggu aja pasti ada aja, yang berantem gara - gara gue, liat aja sebentar lagi guru juga dateng manggil gue nyuruh misahin mereka” tak lama kemudian seorang guru datang kekelas Reza “Reza kenapa kamu masih disini, itu pisahin mereka berdua” “saya males bergerak pak saya baru selesai makan”ucap Reza sambil membaringkan kepalanya ke meja, tapi guru itu langsung memgendong Reza di bahunya dan membawanya ketempat perkelahian tetapi mereka sudah saling terluka terutama Jessica mereka berhenti mengambil nafas karena kelelahan saat mereka mau melanjutkan perkelahian Reza memegang tangannya dan berkata “ku kira kalian cewek yang baik ternyata kalian cewek berutal sejujurnya aku kecewa sama kalian” “dia yang mukul aku duluan” “eh kamu tuh yang mukul duluan” “lo” “kamu” “lo” “kamu” “lo” “kamu” Reza pun letih mendengar perkelahian mereka dan langsung melepaskan tangan mereka dari genggamannya sambil berkata “lanjutkanlah perkelahian kalian mungkin saat salah satu dari kalian ada yang mati kalian baru tau kebodohan apa yang kalian lakukan” Reza pergi meninggalkan mereka dan kembali kekelasnya dan mereka semua pun kaget mendengar perkataan itu karena Reza baru pertama kalinya Reza marah seperti itu.
Chapter
01 – Matrix
Pagi hari disekolah disekolah
disaat Reza sedang bersantai diwarung bakso langganannya seorang wanita
menghampirinya dan menutup mata Reza, “siapa nih? jangan iseng dong lagi makan”
“ayo tebak siapa” “hem.. siapa?” “ayo coba tebak?” “hem.. ini eni!” wanita itu
langsung melepaskan tangan dari mata Reza “ini aku tauh Jessica!” Reza langsung
mengabaikan Jesica dan melanjutkan makannya “kamu nyuekin aku ih.. nyebelin”
Jessica langsung pergi kekelas dan mengeluhkan sikap Reza kepada temannya
“kenapa lo Jes?” “gue kesal sama Reza saat gue ajak bercanda dia malah cuekin
gue terus nyamain gue sama cewek lain lagi..”
“hem.. kok gitu” “iya gue kesel – kesel sama dia” “owh yang sabar aja ya mungkin ada maksud dari sikapnya, ngomong - ngomong lo emang godain Reza yang mana?” “itu yang di kelas 11 – A” “apa?, lo bisa deket sampai segitunya sama anak itu lo hebat, cowok itu tuh dia kaya punya dinding penghalang wanita, dan lo bisa nembusnya, lo hebat” teman - temannya bertepuk tangan karena Jessica berhasil mendekati Reza mendengar hal itu salah seorang wanita kesal mendengarnya dan menghampiri Jessica dengan kesal “eh Jessica gue kasi tau lo Reza tuh punya gue” mendengar hal itu wanita yang lain berkata “eh Anita, Reza kan udah jadi mantan lo dan dia juga udah gak ngangep lo kok, jadi semua cewek bebas dong deketin dia” “diem lo gak usah ikut campur” dan Anita pun berkelahi membuat satu sekolah pun heboh dan berita itu sampai ketelinga Reza “lo enak ya di rebutin sama semua cewek”ucap Dera “apa enaknya orang setiap minggu aja pasti ada aja, yang berantem gara - gara gue, liat aja sebentar lagi guru juga dateng manggil gue nyuruh misahin mereka” tak lama kemudian seorang guru datang kekelas Reza “Reza kenapa kamu masih disini, itu pisahin mereka berdua” “saya males bergerak pak saya baru selesai makan”ucap Reza sambil membaringkan kepalanya ke meja, tapi guru itu langsung memgendong Reza di bahunya dan membawanya ketempat perkelahian tetapi mereka sudah saling terluka terutama Jessica mereka berhenti mengambil nafas karena kelelahan saat mereka mau melanjutkan perkelahian Reza memegang tangannya dan berkata “ku kira kalian cewek yang baik ternyata kalian cewek berutal sejujurnya aku kecewa sama kalian” “dia yang mukul aku duluan” “eh kamu tuh yang mukul duluan” “lo” “kamu” “lo” “kamu” “lo” “kamu” Reza pun letih mendengar perkelahian mereka dan langsung melepaskan tangan mereka dari genggamannya sambil berkata “lanjutkanlah perkelahian kalian mungkin saat salah satu dari kalian ada yang mati kalian baru tau kebodohan apa yang kalian lakukan” Reza pergi meninggalkan mereka dan kembali kekelasnya dan mereka semua pun kaget mendengar perkataan itu karena Reza baru pertama kalinya Reza marah seperti itu.
Saat jam perlajaran 5 Reza pergi
membolos bersama sahabatnya “Za, apa gak papa kita lewat tembok kaya ini” “udah
cepat lompat keluar nanti keburu ada yang tau” dengan ragu Dera pun melompat mereka
pun berhasil keluar dari sekolah “Za” “kenapa?” jawab Reza sambil main Hp “lo
pernah berfikir gimana apa keadilan itu ada” “gak” “enak ya jadi lo, udah
ganteng, pinter, multitelent lagi..” “gue bukan apa apa dibandingkan sama lo, Der”
ucap Reza merendah diri “apaan sih rahasia lo, za” Reza langsung memberi sebuah
flashdisk pada Dera dan berkata “apaan nih” “flashdisklah” “owh jadi rahasia lo
ada di dalem ini” “bukan tapi ini rahasia gue, ini buat lo pegang aja”
“flashdisk” “ya, gue tinggal yang gue mau ketemu cewek kenalan gue dulu” ucap
Reza sambil berlari dan melambaikan tangan Reza langsung pergi meninggalkan Dera
yang tak mengerti apa yang dimaksud Reza “kenapa flashdisk kenapa gak hardisk
aja sekalian, sialan emang si Reza kalo jelasin pasti selalu separo – separo” Dera
pun kembali kerumahnya dan langsung mencobanya di kamarnya “gue penasaran, apan
sih isinya?” dan saat ia memasang di komputernya komputernya langsung blank dan
seluruh kamarnya berubah menjadi hitam secara perlahan dia kaget dengan apa
yang terjadi “kenapa ini kenapa, kok bisa gini” Dera langsung lari kearah pintu
dan mencoba membuka pintu, tapi pintunya terkunci dan tidak bisa terbuka ia
mendobrak kaca jendela tapi kacanya keras dan tak pecah malah membuat lengan
atasnya sakit dan tak bisa berdiri samapi seseorang datang memakai tudung dan
topeng seperti malaikat kematian “apa aku akan mati, jika aku mati aku akan
menyalahkanmu Reza” tetapi orang itu malah menolong Dera untuk berdiri dengan
menjulurkan tangannya Dera pun menerimanya dan langsung bangun “Selamat datang
di Matrix” Dera langsung berdiri dengan kemampuannya sendiri “Siapa kau, apa
maksudnya Matrix apa aku akan mati” pria itu langsung melihat flashdisk yang
Reza berikan “kau memiliki point yang cukup tinggi ya!” “point apa maksudmu,
apa maksudnya semua ini?” tanya Dera sambil memegang lengannya yang keasakitan
“sebaiknya kau gunakan pointmu dengan baik” Dera kesal karena semua
pertanyaanya tidak di jawab ia langsung menghajar pria itu tapi pria itu di
belakang Dera “kemana kau?” saat Dera menyadari pria itu dibelakangnya ia malah
mencoba terus untuk menghajarnya tetapi pria itu terus menghilang sampai pria
itu bertanya “hentikan apa kau tidak kelelahan?, oh ya aku punya pertanyaan
kepadamu apa kau temannya orang ini” menunjukan foto Reza dimasa ia belum
bermain matrix “tidak aku tidak kenal” “ini adalah Reza” “apa” “ini dia sebelum
menjadi pemain matrix” “kenapa ia bisa berubah seperti sekarang” “tentu saja
karena ia memainkan permainan ini, apa kau mau ikut bergabung” “apa jika aku
bergabung aku bisa lebih dari Reza?” “itu semua tergantung padamu” “baiklah aku
akan bergabung”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar